Address Khusus
Ada beberapa jenis
address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk
pengenal host. Address tersebut adalah :
1. Network Address
Address ini digunakan
untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host menjadi 0. Tujuannya
adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet.
Router cukup melihat network
address untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan.
Contoh untuk kelas C,
network address untuk IP address 202.152.1.250 adalah 202.152.1.0. Analogi yang
baik untuk menjelaskan fungsi network address ini adalah dalam pengolahan surat
pada kantor pos. Petugas penyortir surat pada kantor pos cukup melihat kota
tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca seluruh alamat)
untuk menentukan jalur
mana yang harus ditempuh surat tersebut. Pekerjaan "routing"
surat-surat menjadi lebih cepat. Demikian juga halnya dengan router di Internet
pada saat melakukan routing atas paket-paket data.
Gambar
2.5 Contoh Host IP Address
Maka
network address untuk Gambar 2.5 adalah
Gambar 2.6 Contoh
IP Network
2. Broadcast Address
Address ini digunakan untuk mengirim/menerima
informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Address broadcast diperoleh dengan
membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1.
Jadi, untuk host dengan IP address 202.152.1.250,
broadcast addressnya adalah 202.152.1.255 Seperti diketahui, setiap paket IP
memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh
paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang
memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya.
Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket
kepada seluruh host yang ada pada networknya, tidak
efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan.
Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah,
padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast
address.
Host
cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network
akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang
sama harus memiliki address broadcast yang sama dan address tersebut tidak boleh
digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host
memiliki 2 address untuk menerima paket, pertama adalah IP Addressnya yang bersifat
unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut
berada. Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi.
Gambar
2.7 Contoh IP Broadcast Beserta Hostnya
3. IP
Private dan IP Public
Untuk
keperluan jaringan lokal /Local Area Network seperti jaringan pribadi, warnet, sekolah,
kantor, laboratorium, dll maka telah ditetapkan range IP Address Private untuk
masing-masing kelas. IP Address ini tidak akan dirouting ke internet, oleh
karena itu, IP address ini tidak dapat digunakan sebagai IP pengenal di
Internet. IP private tidak perlu mendaftar ke IANA Untuk mengkoneksikan IP
Private ke internet maka diperlukan teknik NAT ke IP Public.
IP
public meupakan IP address yang digunakan oleh router, server maupun host yang
langsung terhubung ke internet. Server – server web seperti google.com,
facebook.com adalah server yang menggunakan IP address public. Begitu juga
dengan router – router yang dimiliki oleh Internet Services Provider.
IP
address public bersifat unik yang artinya tidak ada dua host di jaringan
internet yang menggunakan IP address yang sama.
4. Subnet Masks
Agar skema Subnet Address bisa berjalan, setiap mesin
dalam jaringan harus mengetahui host address mana yang digunakan sebagai subnet
address. Sebuah Subnet Mask besarnya 32 bit yang memungkinkan penerima packet
IP untuk membedakan antara Network ID dengan host ID.
Administrator
jaringan menciptakan 32-bit Subnet Mask yang terdiri dari angka 1 dan 0. Angka
1 dalam Subnet mask melambangkan posisi yang menunjuk pada alamat network atau
subnet .Tidak semua jaringan memerlukan subnet,artinya mereka bisa menggunakan
default Subnet Mask. Pada Gambar 2 di bawah ini menunjukan Subnet untuk setiap
class IP. Standar ini tidak bisa diubah.Dengan kata lain, Class B tidak bisa
membaca subnet Class A yaitu 255.0.0.0. untuk Class A, hanya bisa mengubah standarnya.Class A harus membaca paling
sedikit 255.0.0.0.
Gambar 2.8
Pembagian Class Subnet Mask
Dengan mengetahui
subnet mask suatu ip address. Jumlah
Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host - Broadcast
dapat di tentukan, dengan cara sebagai
berikut :
Gambar 2.9 IP Yang Di Konversi Ke Bilangan Biner
1. Jumlah Subnet
= 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada octet terakhir subnetmask . Jadi
Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2. Jumlah Host
per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah banyaknya binary 0 pada oktet terakhir
subnet. Jadi
jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
3. Blok Subnet =
256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet
berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah
0, 64, 128, 192.
Tabel 2.9 Blok Subnet IP Address
Berarti
IP Address 192.168.5.12 termasuk dalam range ip address subnet pertama, yaitu :
Subnet
: 192.168.5.0
IP
Address : 192.168.5.1 – 192.168.5.62 ( 62 host )
Broadcast
: 192.168.5.63
Jika
suatu ip address sudah dipecah ke beberapa subnet, maka ip address dalam subnet
yang berbeda tersebut tidak bisa saling PING. Untuk menghubungkan antar subnet
diperlukan sebuah Router, bukan switch. 192.168.5.12 tidak dapat menghubungi
192.168.5.65 secara langsung, karena sudah berbeda subnet.
5. Classless Inter-Domain Routing (CIDR)
Istilah
lain yang harus dikenali dalam IP Address adalah Classless Inter-Domain Routing
(CIDR). Untuk mudahnya ini adalah metode yang digunakan ISP untuk mengalokasi
sejumlah alamat untuk perusahaan ,rumah dan konsumen.
Perusahaan ISP menyediakan alamat dalam bentuk blok
tertentu, Ketika menerima sebuah blok alamat dari ISP yang akan dapat di lihat
adalah sebagai berikut.: 192.168.10.32/28. Hal inilah yang memberitahu bahwa
subnet manakah yang di miliki. Tanda slash (“/”) menunjukan berapa banyak bit
yang diubah menjadi angka 1.
Jumlah maksimum angka 1
hanyalah 32 karena 1 byte adalah 8 bits dan ada 4 bytes dalam IP Address (4 ×8
= 32). Tetapi perlu diinget bahwa subnet mask terbesar hanya sampai /30 karena
harus menyisakan setidaknya 2 bits untuk bit host.
Tabel
2.10 Pembagian CIDR
0 komentar:
Posting Komentar